d. 26 Januari 2008, “Berpikir Besar, Diawali Dengan Pekerjaan Yang Kecil”, demikian motto yang diangkat dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) FPTI-PNF. Forum Pengelola Teknologi Informasi Pendidikan NonFormal merupakan salah satu dari 11 asosiasi/forum PTK-PNF yang berdiri pada tahun 2006. Embrio awal pembentukan forum ini timbul pada saat kegiatan penyusunan grand desain pengembangan sistem informasi manajemen (SIM) Direktorat Tenaga Teknis, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah (Ditjen PLS) di Nusa Tenggara Barat pada tahun 2004. Pemikiran ini timbul disebabkan kenyataan-kenyataan sebagai berikut:a. Selama ini pengembangan SIM pada pemerintah dengan anggaran yang sangat besar terkesan sia-sia. b. Pengembangannya tidak mempunyai sebuah perencanaan yang matang ke depan dan sesuai dengan kebutuhan dari pengelola TI itu sendiri. c. Salah satu hal yang menghambat pengembangan SIM adalah selalu berubahnya pengelola TI pada instansi pemerintah dan adanya kenyataan bahwa pekerjaan yang berhubungan dengan SIM apabila dikerjakan oleh tenaga fungsional lain tidak mendapatkan angka kredit, berdasarkan 2 (dua) kenyataan tersebut maka dipandang perlu adanya tenaga fungsional khusus komputer, Pranata Komputer. Selanjutnya pada akhir tahun 2005 lahir sebuah direktorat baru yang bernama Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK), yang salah satu direktoratnya merupakan perubahan dari Direktorat Tenaga Teknis, Ditjen PLS menjadi Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan NonFormal (Dit. PTK-PNF). Atsmosfir perubahan tersebut membawa perubahan-perubahan khususnya dengan adanya kebijakan dari Dit. PTK-PNF untuk mengikutsertakan peran masyarakat melalui organisasi sosial masyarakat (orsosmas) atau asosiasi-asosiasi profesi atau forum-forum. Hal ini berkaitan dengan kepentingan dari Dit. PTK-PNF untuk memperluaskan program-programnya langsung kepada masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu adanya perubahan peran pemerintah yang good governance, pemerintah itu sudah saatnya menjadi fasilitator bukan sebagai pelaksana dari program atau kegiatan.Akhirnya pada bulan September 2006 lahir sebuah organisasi yang bernama Forum Pengelola Teknologi Informasi Pendidikan NonFormal (FPTI-PNF) yang dikukuhkan oleh Direktur PTK-PNF, Erman Syamsuddin. Kami laporkan tahun 2006 organisasi yang baru ini mengalami kesulitan pada awal pengembangan organisasi karena masih dalam konsolidasi organisasi serta masih belum adanya sumber dana untuk dapat mendukung organisasi. Alhamdulillah, forum ini baru mendapatkan anggaran pada tahun 2007 dari Dit. PTK-PNF sebesar 80 juta rupiah. Sesuai dengan pedoman dana tersebut digunakan untuk 3 hal, yaitu: (i) konsolidasi organisasi; (ii) pendataan; dan (iii) penyusunan standar kompetensi. Menindaklanjuti pedoman ini maka pada tahun 2007 telah berhasil disusun web FPTI-PNF dalam rangka sosialisasi dan konsolidasi organisasi serta membuat aplikasi Sistem Informasi Executive (SIE) dalam rangka mendukung pendataan PTK-PNF yang akan diworkshopkan dalam rapat kerja nasional di DI Yogjakarta hari ini.Dalam Rakernas ini sekaligus pengukuhan DPD yang sudah terbentuk oleh Dewan Pengurus Pusat dengan rincian sebagai berikut: Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Bengkulu, DKI Jakarta, DI Yogjakarta, Banten, Lampung, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur dan NTB.
Rakernas ini dihadiri oleh Kepala BPKB DIY, Endro dan dibuka oleh Direktur PTK-PNF, yang diwakili oleh Kasi Program, Subdit Program, Dit. PTK-PNF, Muktiono Waspodo, dalam arahanya beliau menyampaikan beberapa hal yang penting untuk meningkatkan kerjasama khususnya dalam bidang pendataan, menurut beliau saat ini FPTI-PNF agar dapat membantu Dit. PTK-PNF melalui anggotanya untuk mendata PTK-PNF yang ada.
Hasil dari workshop berupa konsolidasi organisasi dalam rangka persiapan Musyawarah Nasional I, tersosialisasinya SIE dan web fptipnf.org juga ke seluruh Indonesia serta penyusunan program 2008 FPTI-PNF Pusat. Disepakati bahwa bulan Juni 2008 akan diadakan Musyawarah Nasional yang agendanya adalah pergantian kepengurusan pusat yang sudah berusia 3 (tiga) tahun sesuai dengan AD/ART, pengesahan penyempurnaan AD/ART dan pembagian tugas di DPD yang sudah terbentuk untuk pembentukkan DPD-DPD yang belum ada. Dalam penyusunan ini kami serahkan kepada DPD-DPD untuk mendiskusikannya program dan kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun 2008, begitu juga dengan sumber dananya. Harapan kami dari Rapat Kerja Nasional ini akan ada kesinambungan pelaksanaan pengembangan TI pada masing-masing daerah dengan pusat, sehingga akan memperkuat organisasi sekaligus efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program pengembangan SIM.
Pengurus DPP FPTI-PNF mengharapkan adanya peningkatan kerjasama antara Direktorat PTK-PNF dengan FPTI-PNF di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota akan lebih ditingkatkan lagi. Dengan mempertimbangkan bahwa sesungguhnya saat ini pengembangan SIM bagi pendidikan nonformal mempunyai 2 sumber anggaran yaitu dari Dit. PTK-PNF dananya dikucurkan melalui dana blockgrant kepada BPPNFI, BPKB dan SKB dan Ditjen PNFI melalui pengadaan sarana dan prasarana, program ICDL dan pengadaan LAB Bahasa. Di lapangan yang menjadi permasalahan adalah masih sedikitnya pengelola TI PNF yang ada pada masing-masing dari UPT atau lembaga-lembaga pendidikan nonformal lainnya, ditambah lagi masih kurangnya diklat yang berhubungan dengan TI. Oleh karena itu kedepan kami menawarkan kerjasama dalam pengadaan diklat-diklat TI bagi pengelola TI. Selain itu, masukan-masukan yang bersifat bottom-up, bukan bersifat top-down, sehingga pelatihan-pelatihan TI yang dilakukan akan langsung dirasakan keuntungannya oleh masyarakat. Adalah hal yang sangat penting dalam pengembangan pendidikan nonformal untuk melakukan loncatan dengan pengembangan TI yang tepat dan mengenai sasaran.
Dari http://www.jugaguru.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar